Headline News

23 Januari 2020

Mengapa Standardisasi, Bukan Standarisasi?

Bandung, SIBER - Dalam komunikasi sehari-hari, baik lisan maupun tulisan, kita sering menemukan penggunaan bentuk kata standarisasi di samping kata standar.
Penggunaan bentuk tersebut terjadi karena sebagian orang menganggap bahwa dalam bahasa Indonesia ada kata standar yang dapat dibentuk menjadi standarisasi setelah ditambah akhiran –isasi. Anggapan seperti itu menimbulkan pertanyaan, apakah dalam bahasa Indonesia ada akhiran –isasi? Jawabannya, tidak ada. Akhiran –isasi, dari bahasa Inggris –ization, masuk dalam bahasa Indonesia bersama kata dasarnya.
Perhatikan contoh penyerapan berikut ini:
Organization menjadi organisasi
Mobilization menjadi mobilisasi

Jadi, kata organisasi berasal dari bahasa Inggris organization, bukan dari kata dasar organ ditambah akhiran –isasi. Begitupun kata mobilisasi, berasal dari mobilization, bukan dari kata dasar mobil ditambah akhiran –isasi, meskipun kita tahu kata organ dan mobil ada dalam khazanah kata bahasa kita.
Dari kedua contoh tersebut, dapat disimpulkan bahwa bentuk standarisasi tidak benar. Bentuk yang benar adalah standardisasi karena bentuk tersebut diserap dari bahasa Inggris, standardization. Sedangkan kata standard diserap menjadi standar. Jadi, kedua bentuk itu, standar dan standardisasi sama-sama diserap ke dalam bahasa Indonesia.*

Renungan ""

"Dan orang-orang yang apabila melakukan kejahatan atau mengianiaya dirinya sendiri, mereka lalu ingat kepada Allah, kemudian memohonkan pengampunan kerana dosa-dosa mereka itu. Siapakah lagi yang dapat mengampuni dosa-dosa itu selain Allah? Dan mereka tidak terus-menerus mengulangi perbuatan yang jahat itu, sedang mereka mengetahui." (QS. Ali-lmran: 135)
 
Copyright © 2016 www.sisiberita.com | Mengupas Tuntas, Akurat Menyajikan Sisi Berita
Design by FBTemplates | BTT