BANDUNG - Ketua Harian Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Kota Bandung, Ema Sumarna memastikan terus berupaya untuk menekan angka Covid-19 di Kota Bandung.
Beragam upaya telah dilaksanakan oleh Satgas Penanganan Covid-19. Mulai dari soal regulasi, penegakan disiplin, hingga pelacakan.
Ema menuturkan, pelacakan epidemiologi di Kota Bandung saat ini telah melebihi standar WHO. Yaitu sudah lebih dari 2 persen dari total populasi yang ada di Kota Bandung.
Sedangkan angka reproduksi kasus penyebaran Covid-19 saat ini masih di angka 0.79 (batas ambang 1) dengan label kewaspadaan di zona oranye.
"Artinya, penyebaran Covid-19 di Kota Bandung masih terkendali. Kita semua terus berupaya untuk meningkatkan Bandung menjadi zona yang lebih baik," kata Ema.
Meskipun secara data pengendalian penyebaran masih dalam level yang cukup baik, namun sejatinya salah satu faktor penyebab penyebaran yang terjadi adalah sulitnya mengatur mobilitas masyarakat.
Ema menuturkan, upaya penerapan Work From Home (WFH) sebenarnya merupakan langkah mengurangi mobilitas masyarakat. Namun fakta di lapangan, kebijakan ini tidak cocok diterapkan pada berebapa lini kegiatan.
Ada beberapa karakteristik kegiatan masyarakat dalam melakukan mata pencahariannya yang memang membutuhkan pergerakan yang cukup banyak.
"Oleh karena itu kami sadar fakta di lapangan seperti apa bahwa pergerakan ekonomi harus terus terjadi. Kami berupaya untuk meminimalisasi pergerakan dengan terus meningkatkan kesadaran akan pentingnya disiplin 4M," tutur Ema.
"Jika ini terbangun rasa kesadaran bersama, maka kami optimis pandemi ini bisa dihentikan," imbuhnya.
Selain itu, langkah penekanan penyebaran pandemi Covid-19 ini adalah dengan vaksinasi.
Ema menjelaskan, Kota Bandung telah memvaksin lebih dari 15.000 Sumber Daya Manusia (SDM) kesehatan.
Hal ini diharapkan akan menimbulkan kekebalan kelompok atau herd immunity yang nantinya akan menekan penyebaran Covid-19 di masyarakat.
"Masyarakat jangan terjebak dengan berita berita hoaks dan arus informasi yang menyesatkan. Saya pribadi sebagai salah satu yang diberikan vaksin dan sudah melalui 2 kali penyuntikan tidak mengalami gejala gejala yang merugikan. Hingga saat ini saya masih bugar," katanya.
Di sisi lain, Ema terus mengimbau kepada masyarakat untuk terus menerapkan prokes dengan disiplin yang tinggi.
"Melawan Covid-19 tidak bisa hanya menggantungkan kepada Satgas saja. Harus dibangun kesadaran dan tanggung jawab komunal akan pentingnya menjaga dan disiplin dalam menegakan prokes mulai dari individu maupun kelompok," tegas Ema.
Beragam upaya telah dilaksanakan oleh Satgas Penanganan Covid-19. Mulai dari soal regulasi, penegakan disiplin, hingga pelacakan.
Ema menuturkan, pelacakan epidemiologi di Kota Bandung saat ini telah melebihi standar WHO. Yaitu sudah lebih dari 2 persen dari total populasi yang ada di Kota Bandung.
Sedangkan angka reproduksi kasus penyebaran Covid-19 saat ini masih di angka 0.79 (batas ambang 1) dengan label kewaspadaan di zona oranye.
"Artinya, penyebaran Covid-19 di Kota Bandung masih terkendali. Kita semua terus berupaya untuk meningkatkan Bandung menjadi zona yang lebih baik," kata Ema.
Meskipun secara data pengendalian penyebaran masih dalam level yang cukup baik, namun sejatinya salah satu faktor penyebab penyebaran yang terjadi adalah sulitnya mengatur mobilitas masyarakat.
Ema menuturkan, upaya penerapan Work From Home (WFH) sebenarnya merupakan langkah mengurangi mobilitas masyarakat. Namun fakta di lapangan, kebijakan ini tidak cocok diterapkan pada berebapa lini kegiatan.
Ada beberapa karakteristik kegiatan masyarakat dalam melakukan mata pencahariannya yang memang membutuhkan pergerakan yang cukup banyak.
"Oleh karena itu kami sadar fakta di lapangan seperti apa bahwa pergerakan ekonomi harus terus terjadi. Kami berupaya untuk meminimalisasi pergerakan dengan terus meningkatkan kesadaran akan pentingnya disiplin 4M," tutur Ema.
"Jika ini terbangun rasa kesadaran bersama, maka kami optimis pandemi ini bisa dihentikan," imbuhnya.
Selain itu, langkah penekanan penyebaran pandemi Covid-19 ini adalah dengan vaksinasi.
Ema menjelaskan, Kota Bandung telah memvaksin lebih dari 15.000 Sumber Daya Manusia (SDM) kesehatan.
Hal ini diharapkan akan menimbulkan kekebalan kelompok atau herd immunity yang nantinya akan menekan penyebaran Covid-19 di masyarakat.
"Masyarakat jangan terjebak dengan berita berita hoaks dan arus informasi yang menyesatkan. Saya pribadi sebagai salah satu yang diberikan vaksin dan sudah melalui 2 kali penyuntikan tidak mengalami gejala gejala yang merugikan. Hingga saat ini saya masih bugar," katanya.
Di sisi lain, Ema terus mengimbau kepada masyarakat untuk terus menerapkan prokes dengan disiplin yang tinggi.
"Melawan Covid-19 tidak bisa hanya menggantungkan kepada Satgas saja. Harus dibangun kesadaran dan tanggung jawab komunal akan pentingnya menjaga dan disiplin dalam menegakan prokes mulai dari individu maupun kelompok," tegas Ema.