BANDUNG - Sekretaris Kota Bandung, Ema Sumarna mendukung penuh program "Saur Sepuh" yang diinisiasi oleh PGRI Kota Bandung dan berkolaborasi dengan Yayasan Cangkurileng Mang Koko (YCMK).
Hal tersebut disampaikan oleh Ema pada saat menghadiri Launching Buku "Saur Sepuh" yang dilaksanakan via daring di Balaikota Bandung, 4 Maret 2021.
"Dalam rangka memelihara dan menjaga budaya sunda salah satunya Seni Pupuh. Tentunya saya mendukung penuh acara Saur Sepuh 'Bersama Kita Belajar Seni Pupuh'," ucap Ema.
Ema berharap dengan adanya Buku Saur Sepuh ini ke depannya bisa menjadi pegangan dalam upaya meningkatkan kualitas pengetahuan masyarakat Kota Bandung. Terutama soal budaya Sunda dan lebih mencintai Seni Tembang Pupuh khususnya.
"Mudah-mudahan jadi pegangan dalam upaya meningkatkan kualitas pengetahuan khususnya Seni Pupuh," ujar Ema.
"Semoga Masyarakat juga semakin mengetahui dan mencintai Seni Tembang Pupuh," lanjutnya.
Saur Sepuh merupakan akronim dari Sasarengan Urang Diajar Seni Pupuh. Pupuh merupakan karya seni budaya lokal yang menjadi ciri peradaban sebuah bangsa.
Dalam karya pupuh terdapat nilai pendidikan yang berhubungan dengan nilai-nilai luhur manusia sebagai mahluk religius dan sosial.
Melalui karya seni pupuh, para pendidik bisa menyampaikan pesan-pesan moral serta pendidikan karakter.
Pada kesempatan tersebut, Ema pun mengajak masyarakat Kota Bandung untuk senantiasa memelihara budaya Sunda yang merupakan ciri dari sebuah bangsa.
"Hilang budaya dan bahasanya, hilang pula bangsanya. Mari menjaga dan memelihara budaya Sunda melalui bunyi suara," tutur Ema.
Acara Launching Buku "Saur Sepuh" yang dilaksanakan via daring ini juga dihadiri Dewan Pembina PGRI, Ketua PGRI Kota Bandung, Para Pengurus PGRI Cabang dan Beberapa Perwakilan Guru.
Hal tersebut disampaikan oleh Ema pada saat menghadiri Launching Buku "Saur Sepuh" yang dilaksanakan via daring di Balaikota Bandung, 4 Maret 2021.
"Dalam rangka memelihara dan menjaga budaya sunda salah satunya Seni Pupuh. Tentunya saya mendukung penuh acara Saur Sepuh 'Bersama Kita Belajar Seni Pupuh'," ucap Ema.
Ema berharap dengan adanya Buku Saur Sepuh ini ke depannya bisa menjadi pegangan dalam upaya meningkatkan kualitas pengetahuan masyarakat Kota Bandung. Terutama soal budaya Sunda dan lebih mencintai Seni Tembang Pupuh khususnya.
"Mudah-mudahan jadi pegangan dalam upaya meningkatkan kualitas pengetahuan khususnya Seni Pupuh," ujar Ema.
"Semoga Masyarakat juga semakin mengetahui dan mencintai Seni Tembang Pupuh," lanjutnya.
Saur Sepuh merupakan akronim dari Sasarengan Urang Diajar Seni Pupuh. Pupuh merupakan karya seni budaya lokal yang menjadi ciri peradaban sebuah bangsa.
Dalam karya pupuh terdapat nilai pendidikan yang berhubungan dengan nilai-nilai luhur manusia sebagai mahluk religius dan sosial.
Melalui karya seni pupuh, para pendidik bisa menyampaikan pesan-pesan moral serta pendidikan karakter.
Pada kesempatan tersebut, Ema pun mengajak masyarakat Kota Bandung untuk senantiasa memelihara budaya Sunda yang merupakan ciri dari sebuah bangsa.
"Hilang budaya dan bahasanya, hilang pula bangsanya. Mari menjaga dan memelihara budaya Sunda melalui bunyi suara," tutur Ema.
Acara Launching Buku "Saur Sepuh" yang dilaksanakan via daring ini juga dihadiri Dewan Pembina PGRI, Ketua PGRI Kota Bandung, Para Pengurus PGRI Cabang dan Beberapa Perwakilan Guru.