BANDUNG, SIBER - Pemerintah melalui Kementerian Keuangan menerbitkan Sukuk Negara Ritel (SR) dengan seri SR015. Masa penawaran SR015 resmi dibuka mulai Jumat 20 Agustus 2021 pukul 09.00 WIB hingga Rabu 15 September 2021 pukul 10.00 WIB.
Mengusung tema "Pilihan Berharga untuk Bangkit Bersama" juga tagar #InvestasiRakyatPenuhManfaat dan #KembangkanInvestasimuMelaluiObligasi, pemerintah mengundang investor individu Warga Negara Indonesia untuk turut berperan dalam mendukung pemulihan ekonomi nasional.
Dalam hal ini, bank bjb dipercaya untuk turut terlibat sebagai Sub Mitra Distribusi Pemasaran SBN Ritel Online. bank bjb bekerja sama dengan PT. Trimegah Sekuritas selaku Mitra Distribusi yang ditunjuk oleh Kementerian Keuangan.
Adapun SR015 menawarkan kupon atau imbalan sebesar 5,10% p.a (gross) dan dapat diperdagangkan di pasar sekunder. Investor dapat melepas SR015 di pasar sekunder pada 11 Desember 2021, setelah berakhirnya masa minimun holding period.
SR015 memiliki tenor 3 tahun dengan jatuh tempo 10 September 2024. Sementara tanggal settlement jatuh pada 22 September 2021.
Pembayaran kupon pertama akan dilakukan pada 10 Oktober 2021, dan seterusnya dilakukan secara berkala, setiap tanggal 10 per-bulannya. Minimum transaksi adalah senilai Rp1 juta dan maksimum di angka Rp3 miliar.
Pemimpin Divisi Corporate Secretary bank bjb Widi Hartoto mengatakan, investasi SR015 adalah salah cara bagi masyarakat untuk dapat terlibat membantu membiayai APBN sehingga dapat berperan langsung dalam pembangunan negara. bank bjb siap berperan untuk menjembatani investor dalam pembelian SR015 secara mudah dan praktis.
"Dengan berinvestasi di Surat Berharga Negara (SBN) Ritel, investor juga dapat sekaligus membantu pembiayaan untuk pembangunan negara di samping mendapat keuntungan dari imbal hasil. bank bjb siap berperan serta sebagai mitra pemerintah selaku Sub Mitra Distribusi Pemasaran. Calon investor dapat bertransaksi dengan mudah dan praktis secara online bersama bank bjb. Hal ini sejalan dengan semangat bank bjb dalam mendorong terbentuknya keuangan inklusif bagi masyarakat," ungkap Widi. ***