SUMEDANG - Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Jawa Barat (Jabar), Wahyu Mijaya meninjau sekolah terdampak gempa di Kabupaten Sumedang, Selasa (2/1/2024).
Beberapa sekolah yang ditinjau adalah SMAN 1 Sumedang,
SMKN 1 Sumedang, SMK Muhamadiyah 1 Sumedang, dan SMK Pemuda Sumedang.
Adapun beberapa ruangan yang terdampak gempa yakni ruang
kelas, ruang praktik, lab komputer, dan ruang jurusan.
Kadisdik menjelaskan, langkah pertama yang dilakukan
adalah melakukan asesmen untuk melihat kelayakan fungsi ruangan. "Hari ini
kita sudah usulkan ke Dinas PUPR untuk segera mengasesmen, menilai bangunan ini
layak fungsi atau tidak. Sebelum tanggal 8 Januari (jadwal siswa masuk sekolah)
hasil sudah bisa keluar," jelasnya.
Kadisdik mengungkapkan, jika hasil penilaian menunjukkan
bangunan tidak layak digunakan maka sekolah sudah menyiapkan skema pembelajaran
secara hybrid (luring/daring),
menyesuaikan dengan ruang kelas yang masih bisa digunakan. "Saya sudah
komunikasikan untuk mengantisipasi dengan pembelajaran hybrid jika
kelas belum bisa difungsikan," ungkapnya.
Kadisdik berharap, semua proses tersebut berjalan lancar
sehingga tidak mengganggu keberlangsungan pembelajaran siswa di awal semester
ini. "Mudah-mudahan tidak ada lagi gempa susulan. Sehingga, saat nanti
siswa masuk sekolah semua dalam kondisi yang layak," harapnya.
Hadir dalam peninjauan ini Kepala Bidang Guru dan Tenaga
Kependidikan Disdik Jabar, Diah Restu Susanti, Kepala Cabang Dinas Pendidikan
Wilayah VIII, Endang Susilastuti, Perwakilan Musyawarah Kepala SMK/SMA Kab.
Sumedang serta pengawas sekolah.
Seperti diketahui, Kabupaten Sumedang diguncang gempa
dengan kekuatan magnitudo 4,8 pada Minggu (31/12/2023) sekira pukul 20.34 WIB.
Titik gempa bumi berada di timur laut Kabupaten Sumedang dengan kedalaman 5
kilometer.
Gempa susulan berkekuatan 4.4 magnitudo kembali
mengguncang wilayah Sumedang, Senin (1/1/2024) pukul 20.46 WIB.