Bandung, SIBER - Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Bandung terus memperketat Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan, dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN) di masa pandemi ini. Pandemi ini tidak menurunkan potensi peredaran narkotika dan obat-obatan terlarang (narkoba) di masyarakat.
Kepala BNN Kota Bandung AKBP. Deni Yus Danial membeberkan, salah satu faktor terpenting dalam upaya P4GN adalah partisipasi aktif masyarakat untuk turut peduli dalam mengawasi lingkungan di sekitarnya. Hal tersebut merupakan kekuatan terbaik untuk mencegah narkotika merusak generasi muda.
"Masyarakat harus peduli dengan lingkungannya. Kalau menemukan ada peredaran jangan tinggal diam, tapi harus melaporkan dan berkoordinasi agar bisa ditindaklanjuti dengan penegakkan hukum maupun penanganan lainnya," ungkap Deni pada Bandung Menjawab di Balai Kota Bandung, Selasa (23/6/2020).
Secara umum, lanjut Deni, ada dua cara untuk membabat peredaran narkoba, yakni demand reduction atau pengurangan permintaan dan supply reduction atau pengurangan pemasokan. Keduanya dilaksanakan secara bersamaan dengan melibatkan seluruh komponen bangsa.
"Demand reduction dilakukan melalui edukasi, diseminasi informasi untuk menumbuhkan imunitas di masayrakat sehingga setiap masyarakat mampu memiliki ketahanan diri terhadap narkoba," katanya.
Benteng terbaik terhadap narkoba adalah keluarga. Maka, BNN Kota Bandung juga membangun ketahanan keluarga. Harapannya, setiap anggota bisa saling peduli tentang kondisi keluarga lainnya, baik selama di dalam maupun di luar rumah.
"Bahaya narkoba itu ada dua, bahaya penyalahgunaan dan bahaya peredaran. Maka upaya ketahanan keluarga dan ketahanan diri harus dilaksanakan oleh seluruh komponen bangsa dan negara," imbuhnya.
Menurutnya, supply reduction dilakukan dengan penegakan-penegakan hukum pada proses distribusi. Ia mengaku masih mendapati distribusi narkoba dilakukan lewat laut karena jalur udara lebih ketat pemeriksaannya di masa pandemi ini.
"Kita perkuat supply reduction ini dengan pemberdayaan masyarakat dan peningatan layanan rehabilitasi untuk pecandu, atau orang yang sudah terlanjur mengonsumsi narkoba," ujranya.
Sementara itu, Pemerintah Kota Bandung melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) juga selalu berkoordinasi dengan kewilayahan, pihak sekolah, dan mitra-mitra lain untuk mendukung P4GN.
"Lewat kewilayahan kami memberdayakan melalui PIPPK untuk membantu menosialisasikan. Potensi itu yang kita manfatkan, ada kegiatan membantu meyebarluaskan P4GN , pada akhirnya ada kelurahan bersinar, atau kelurahan bersih narkoba," ucap Kepala Bidang Kewaspadaan Nasional Kesbangpol Kota Bandung,Tatang Hamdani.
Pihaknya juga kerap memfasilitasi sosialisasi gerakan antinarkoba di sekolah-sekolah dan lingkungan kedinasan. Ia berharap cara itu bisa membantu masyarakat untuk semakin sadar dalam berperan aktif memberantas narkoba.
Pada peringatan Hari Anti-Narkoba Internasional (HANI) tahun 2020, Kota Bandung akan berpartisipasi dalam peringatan nasional secara virtual yang akan dihadiri langsung oleh Presiden RI Joko Widodo. Peringatan ini merupakan upaya untuk terus membangkitkan semangat Indonesia dalam perjuangan memerangi narkoba.
Kepala BNN Kota Bandung AKBP. Deni Yus Danial membeberkan, salah satu faktor terpenting dalam upaya P4GN adalah partisipasi aktif masyarakat untuk turut peduli dalam mengawasi lingkungan di sekitarnya. Hal tersebut merupakan kekuatan terbaik untuk mencegah narkotika merusak generasi muda.
"Masyarakat harus peduli dengan lingkungannya. Kalau menemukan ada peredaran jangan tinggal diam, tapi harus melaporkan dan berkoordinasi agar bisa ditindaklanjuti dengan penegakkan hukum maupun penanganan lainnya," ungkap Deni pada Bandung Menjawab di Balai Kota Bandung, Selasa (23/6/2020).
Secara umum, lanjut Deni, ada dua cara untuk membabat peredaran narkoba, yakni demand reduction atau pengurangan permintaan dan supply reduction atau pengurangan pemasokan. Keduanya dilaksanakan secara bersamaan dengan melibatkan seluruh komponen bangsa.
"Demand reduction dilakukan melalui edukasi, diseminasi informasi untuk menumbuhkan imunitas di masayrakat sehingga setiap masyarakat mampu memiliki ketahanan diri terhadap narkoba," katanya.
Benteng terbaik terhadap narkoba adalah keluarga. Maka, BNN Kota Bandung juga membangun ketahanan keluarga. Harapannya, setiap anggota bisa saling peduli tentang kondisi keluarga lainnya, baik selama di dalam maupun di luar rumah.
"Bahaya narkoba itu ada dua, bahaya penyalahgunaan dan bahaya peredaran. Maka upaya ketahanan keluarga dan ketahanan diri harus dilaksanakan oleh seluruh komponen bangsa dan negara," imbuhnya.
Menurutnya, supply reduction dilakukan dengan penegakan-penegakan hukum pada proses distribusi. Ia mengaku masih mendapati distribusi narkoba dilakukan lewat laut karena jalur udara lebih ketat pemeriksaannya di masa pandemi ini.
"Kita perkuat supply reduction ini dengan pemberdayaan masyarakat dan peningatan layanan rehabilitasi untuk pecandu, atau orang yang sudah terlanjur mengonsumsi narkoba," ujranya.
Sementara itu, Pemerintah Kota Bandung melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) juga selalu berkoordinasi dengan kewilayahan, pihak sekolah, dan mitra-mitra lain untuk mendukung P4GN.
"Lewat kewilayahan kami memberdayakan melalui PIPPK untuk membantu menosialisasikan. Potensi itu yang kita manfatkan, ada kegiatan membantu meyebarluaskan P4GN , pada akhirnya ada kelurahan bersinar, atau kelurahan bersih narkoba," ucap Kepala Bidang Kewaspadaan Nasional Kesbangpol Kota Bandung,Tatang Hamdani.
Pihaknya juga kerap memfasilitasi sosialisasi gerakan antinarkoba di sekolah-sekolah dan lingkungan kedinasan. Ia berharap cara itu bisa membantu masyarakat untuk semakin sadar dalam berperan aktif memberantas narkoba.
Pada peringatan Hari Anti-Narkoba Internasional (HANI) tahun 2020, Kota Bandung akan berpartisipasi dalam peringatan nasional secara virtual yang akan dihadiri langsung oleh Presiden RI Joko Widodo. Peringatan ini merupakan upaya untuk terus membangkitkan semangat Indonesia dalam perjuangan memerangi narkoba.