Headline News

Bandung Raya

Nasional

Hot News

25 September 2023

Mengenal Teaching Factory di SMK Berbasis Produksi dan Jasa



BANDUNG - Pembelajaran "Teaching Factory" adalah model pembelajaran di SMK berbasis produksi/jasa yang mengacu pada standar dan prosedur yang berlaku di industri dan dilaksanakan dalam suasana seperti yang terjadi di industri. Implementasi teaching factory di SMK dapat menjembatani kesenjangan kompetensi antara kebutuhan industri dan kompetensi yang dihasilkan oleh SMK.

Pelaksanaan teaching factory menuntut keterlibatan mutlak pihak industri sebagai pihak yang relevan menilai kualitas hasil pendidikan di SMK. Pelaksanaan teaching factory juga harus melibatkan pemerintah, pemerintah daerah, dan stakeholders dalam pembuatan regulasi, perencanaan, implementasi maupun evaluasinya.

Teaching factory merupakan pembelajaran produksi yang merupakan framework bagi peserta didik bagi pendidikan vokasi di masa depan. Memiliki potensi menjadi pendekatan belajar yang lebih efisien dan efektif jika menjadi bagian dari konteks pendidikan, juga menyiapkan lulusan SMK yang adaptable terhadap perubahan dunia untuk menjadi lulusan yang dapat bekerja, melanjutkan, dan berwirausaha. Mengubah paradigma dari push menjadi pull.

Artinya, paradigma SMK yang dulunya hanya mendorong untuk mencetak lulusan tanpa memperhatikan kebutuhan pasar kerja, berganti menjadi paradigma mencari segala sesuatu yang berhubungan dengan pasar kerja. Mulai dari budaya kerja dan kompetensi yang diperlukan dalam pasar kerja dan menariknya ke dalam SMK untuk disusun kurikulum SMK yang diselaraskan dengan kurikulum industri.

Manfaat strategi implementasi revitalisasi pengelolaan teaching factory adalah:

  1. Tercapainya tujuan SMK dalam upaya penciptaan atau pembentukan; SDM yang memiliki kompetensi sesuai dengan kebutuhan dunia usaha dan dunia industri (DUDI).
  2. Membantu pendanaan untuk pemeliharaan, penambahan fasilitas, dan biaya-biaya operasional SMK serta peningkatan kesejahteraan.
  3. Menumbuhkembangkan jiwa entrepreneurship guru dan peserta didik.
  4. Mengembangkan sikap mandiri dan percaya diri peserta didik SMK melalui kegiatan produksi.
  5. Menjalin hubungan yang lebih baik dengan dunia usaha dan industri serta masyarakat lain atas terbukanya fasilitas untuk umum dan hasil produksinya.

Penerapan model pembelajaran teaching factory dapat menjadi salah satu inovasi pembelajaran di sekolah untuk pengembangan kompetensi guru dan peserta didik. Pelaksanaan pembelajaran model teaching factory melibatkan industri mitra dengan memanfaatkan unit produksi sebagai salah satu bentuk pengembangan usaha di sekolah.

Penerapan teaching factory secara optimal di SMK diharapkan mampu mengembangkan kompetensi peserta didik sesuai karakteristik kebutuhan dunia industri. Karena, melalui model teaching factory, peserta didik tidak hanya sekadar belajar menguasai sebuah kompetensi, tetapi juga dapat menghasilkan keuntungan dari penjualan produk/jasa dari kegiatan praktik pada unit produksi tertentu.

Program teaching factory yang ada di SMK jika dikelola dengan baik dapat memberikan kontribusi positif terhadap perkembangan SMK, baik dari sisi peningkatan kompetensi lulusan maupun sebagai strategi pendanaan di SMK. Dari hasil evaluasi pelaksanaan, teaching factory selain memberikan kontribusi positif terhadap peningkatan mutu lulusan, juga berkontribusi terhadap penyediaan dana operasional sekolah. Sudah banyak sekolah yang memperoleh manfaat dari keberadaan teaching factory dalam mendukung pembiayaan operasional sekolah, meskipun saat ini kontribusi terhadap biaya opersional sekolah masih kecil. Namun, ke depan teaching factory di SMK sangat berpotensi untuk dikembangkan menjadi model strategi pembiayaan.

Penerapan teaching factory memerlukan perencanaan yang sistematis agar dapat berjalan sesuai kebutuhan sekolah dan industri untuk mengarah pada tahapan-tahapan yang sesuai dengan prosedur pelaksanaan teaching factory. Untuk membuat prioritas dalam perencanaan sebuah produk/jasa yang akan dilaksanakan dalam teaching factory di SMK, dapat dilakukan melalui proses analisis kondisi dan potensi sekolah saat ini dan yang akan datang. Dengan menerapkan pembelajaran teaching factory diharapkan akan meningkatkan kompetensi lulusan SMK yang relevan dengan kebutuhan industri/jasa sehingga akan berdampak pada penguatan daya saing tenaga kerja dan industri di Indonesia.

Dengan demikian, melalui konsep pembelajaran berbasis industri atau yang dikenal dengan teaching factory ini menjadi hal paling fundamental dalam mempersiapkan lulusan SMK yang siap bekerja sesuai kebutuhan dunia usaha dan dunia industri (DUDI) serta mengurangi angka pengangguran. Para peserta didik juga dituntut mandiri, kreatif, dan inovatif sehingga ke depan mereka mampu berwirausaha dan bersaing dengan DUDI, bahkan melampauinya.***

21 September 2023

Pemkot Bandung Optimis Selesaikan Masalah Sampah Selama 3 Bulan

BANDUNG - Penanganan sampah di Kota Bandung perlahan sudah menunjukkan titik terang. Sampah-sampah yang berada di TPS pun sudah mulai diangkut. Seperti di TPS Babakan Siliwangi, Tamansari, dan Bengawan, sampahnya sudah tidak lagi meluber ke jalan.

Hal itu disampaikan, Pj Gubernur Jawa Barat (Jabar), Bey Triadi saat monitoring ke tiga TPS di Kota Bandung, Kamis 21 September 2023. Menurutnya, momentum darurat sampah ini harus jadi perubahan dari hulu sampai hilir. 

"Harus jelas pemilahan sampahnya. Camat dan lurah harus aktif mengedukasi masyarakat cara memilah sampah yang benar," imbau Bey.

Ia mengungkapkan, Pj Wali Kota Bandung berjanji optimis mampu menyelesaikan permasalahan sampah di Kota Bandung selama 3 bulan ini. Tentunya sesuai dengan prosedur dan proses yang lebih baik.

"Permasalahan sampah ini selesai dengan prosedur dan proses yang lebih baik. Sudah ada beberapa kawasan bebas sampah (KBS) di Kota Bandung, salah satunya Maleer. Ini yang harus direplikasi ke tempat-tempat lain," ungkapnya.

Ia menyebutkan, masyarakat Kota Bandung memproduksi 1.500 ton sampah per hari. Sedangkan yang dikirim ke Sarimukti 1.200 ton, yang mana 900 ton di antaranya merupakan sampah organik.

"Jadi, kalau bisa diolah di rumah tangga langsung, itu akan sangat membantu mengurangi jumlah sampah yang dibuang ke TPA," ucapnya.

Selain itu, Bey juga akan terus mendorong Legok Nangka untuk bisa segera beroperasi. Jika sesuai tahapan dari Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU), November 2024 baru akan dimulai konstruksi. 

"Kami minta prosesnya dimajukan agar bisa mulai lebih cepat. Sarimukti untuk 2 tahun ke depan masih aman. Harapannya sebelum 2 tahun itu, sampah sudah bisa dipindahkan ke Legok Nangka," aku Bey.

Namun, sampai saat ini Sarimukti akan tetap dioptimalisasi. Pada Kamis 21 September 2023, ada waterboom yang akan diturunkan untuk memadamkan titik api di sana. Sebab masih ada 5-20 persen titik api.

Selain itu, ia mengatakan, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung juga berencana untuk menggunakan lahan di Cijeruk, Sumedang sebagai TPA. 

"Tapi kita perlu pastikan dulu jangan sampai ada konflik atau masyarakat masih kontra dengan kebijakan tersebut. Sosialisasi ke masyarakat harus, dengan baik dan jangan memaksakan," tuturnya.

Merespon hal itu, Pj Wali Kota Bandung, Bambang Tirtoyuliono menyampaikan, lahan di Cijeruk sebenarnya sudah siap digunakan. Namun, Pemkot Bandung dan Pemkab Sumedang akan berkoordinasi lebih lanjut mengenai hal ini.

"Kapasitas sampah yang bisa ditampung di sana itu mencapai 100.000 ton. Ada metode untuk pengolahan sampahnya," ucap Bambang.

"Tapi, tetap harus kita sosialisasikan dulu dengan masyarakat. Di sana bukan pemukiman padat, tapi ada rumah yang terlewati," imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Bandung, Dudy Prayudi menjelaskan, saat ini ritase sampah Kota Bandung sudah mencapai 214 rit. Total kuota yang diberikan untuk Kota Bandung sebanyak 4.000 rit, sekarang tersisa 2.400. 

"Kita terus berupaya untuk menyelesaikan tumpukan sampah yang ada di TPS. Sampai sekarang ada 78 TPS yang masih overload," jelas Dudy.

Ia mengatakan, TPS yang menjadi prioritas untuk diangkut jika sampah-sampahnya sudah meluber sampai menutupi jalan, menghalangi badan jalan.

Upaya lain yang dilakukan Pemkot Bandung untuk menangani sampah adalah dengan menyediakan TPS organik di Tegallega. Dudy menuturkan, saat ini sedang ada pembangunan TPST oleh Kementerian PUPR. 

"Nanti bisa mengolah sekitar 40 ton sampah organik menjadi RDF. Kita juga sudah mendatangkan 6 gibrik. Ditempatkan di beberapa lokasi yakni Ciwastra, Babakansari, SPA Tegalega, Cicukang Holis, dan Ence Azis," paparnya.

Hasil pemilahannya akan berupa bubuk organik yang dijadikan sebagai pakan magot. Sedangkan sampah anorganik akan dikumpulkan dulu untuk dicacah. 

Ia mengaku, dalam sejam, satu mesin gibrik bisa memilah 2 ton sampah. Tinggal berapa jam kerja dari masing-masing lokasi.

"Kami berharap provinsi bisa membantu. Sebab kalau belum dicacah, pabrik semen belum bisa menerima. Jika sudah dicacah, justru pabrik semen yang akan membayar kita," lanjutnya. 

Edukasi Keselamatan Lalu Lintas, Dishub Luncurkan Taman Lalu Lintas Portable

BANDUNG - Dinas Perhubungan Kota Bandung meluncurkan Taman Lalu Lintas Portable di Aula Dinas Perhubungan Kota Bandung, Kamis 21 September 2023. Taman Lalu Lintas Portable ini merupakan sosialisasi program Salud (Sadar Lalu Lintas Usia Dini) sebagai upaya edukasi keselamatan lalu lintas bagi anak usia dini. 

Kepala Dinas Pehubungan Kota Bandung, Ricky Gustiadi berharap, dengan adanya Taman Lalu Lintas Portable ini dapat menjadi kebiasaan berlalu lintas dengan baik sejak dini.

"Kami berharap besar ini menjadi momentum terbangunnya pribadi masyarakat yg baik. Mulai dari orang tua maupun anak-anak," katanya.

"Selain itu sedini mungkin sudah memiliki empati tinggi terhadap keselamatan, taat aturan berlalu lintas dan menjunjung tinggi kedisiplinan," imbuh Ricky 

Ricky juga berharap, fasilitas edukasi taman lalu lintas portable ini memudahkan para guru untuk mengajar memberikan edukasi langsung kepada anak didiknya. Portable ini bisa dibawa-bawa dan bisa digelar di mana saja apabila lokasi memungkinkan.

Sementara itu, Ketua Gabungan Organsisasi Penyelenggara Taman Kanak-kanak Indonesia (GOPTKI) Kota Bandung, Cici Ema Sumarna sangat mengapresiasi peluncuran Lalu Lintas Portable ini.

"Ini merupakan inovasi baru yang luar biasa karena sebagai media pembelajaran kepada anak-anak. Ke depannya tidak hanya pada anak usia dini tapi ini harus disosialiasikan juga kepada anak-anak Sekolah Dasar, agar mereka juga jadi lebih tahu keselamatan berkendara," tuturnya.

Sedangkan Kasubnit Kamsel Sat Lantas Polrestabes Bandung, Iptu Isman Rusmandijanto mendukung trobosan baru yang di luncurkan oleh Dishub Kota Bandung.

"Karena pelanggaran dan kecelakaan yang terjadi di jalanan itu salah satunya faktor kekurang disiplinan dan banyaknya yang melakukan pelanggaran. Semoga dengan ini dapat menanamkan kedisiplinan berlalu lintas, dan mewujudkan Bandung Zero Insiden," katanya. 

Ragam

Mancanegara

Top 5

 
Copyright © 2016 www.sisiberita.com | Mengupas Tuntas, Akurat Menyajikan Sisi Berita
Design by FBTemplates | BTT