Bandung - Menjelang musim kemarau, Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Kota Bandung mengingatkan warga untuk berhati-hati terhadap bahaya kebakaran. Untuk itu, warga diimbau lebih waspada dan memeriksa kelistrikan di tempat tinggalnya.
"Masyarakat harus tetap waspada dan saling mengingatkan untuk mencegah terjadinya kebakaran," pinta Kepala Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Kota Bandung Dadang Iriana saat Bandung Menjawab di Balai Kota Bandung, Kamis 16 Juli 2020.
Dadang mengungkapkan, pada tahun 2019 telah kasus kebakaran sebanyak 272 kasus. Jumlah tersebut terhitung masih tinggi. Sedangkan hingga Juli 2020, terdapat 89 kasus kebakaran.
Dari kasus pada 2019, tercatat aset senilai Rp822 miliar terselamatkan. Sedangkan pada 2020 ini, aset yang terselamatkan mencapai Rp92 miliar.
Hal itu menunjukan adanya tren penurunan kasus kebakaran di Kota Bandung.
Namun meski menurun, kewaspadaan harus tetap dijaga oleh warga. Oleh karenanya, pihaknya masih terus menggelar penyuluhan tentang bahaya bencana kebakaran. Penyuluhan dilakukan di tingkat RT, RW, kelurahan hingga kecamatan.
Di tingkat kelurahan, telah terbentuk Kelurahan siaga. Warga aktif menyosialisasikan tentang bahaya kebakaran dan pencegahannya.
"Melalui bidang pencegahan kita memberikan penyuluhan-penyuluhan kepada masyarakat. Meminta masyarakat meningkatkan kewaspadaan dan memeriksa bangunan dan gedung," tutur Dadang.
Hasilnya, kata Dadang, tingkat kesadaran masyarakat semakin meningkat terhadap pencegahan kebakaran.
"Kasus kebakaran, tidak mungkin hanya dibebankan kepada Pemkot Bandung khususnya Diskar PB Kota Bandung. Tetapi perlu peran aktif masyarakat untuk mencegahnya," ujarnya.
Terkait sejumlah gedung yang belum memiliki sistem pemadaman kebakaran yang maksimal, Dadang mengatakan, pihaknya secara rutin memeriksa gedung, hotel, dan pasar. Hal tersebut juga merupakan bagian dari upaya pencegahan kebakaran.
Sementara itu, Kepala Bidang Operasi Pemadaman dan Penyelamatan, Yusuf Hidayat menjelaskan, "respon time" menjadi faktor utama saat keberhasilan penanganan kasus kebakaran. Salah satu hal yang sering menjadi kendala yaitu kemacetan.
"Kemacetan dan akses jalan yang kecil menjadi kendala," ujarnya.
"Masyarakat harus tetap waspada dan saling mengingatkan untuk mencegah terjadinya kebakaran," pinta Kepala Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Kota Bandung Dadang Iriana saat Bandung Menjawab di Balai Kota Bandung, Kamis 16 Juli 2020.
Dadang mengungkapkan, pada tahun 2019 telah kasus kebakaran sebanyak 272 kasus. Jumlah tersebut terhitung masih tinggi. Sedangkan hingga Juli 2020, terdapat 89 kasus kebakaran.
Dari kasus pada 2019, tercatat aset senilai Rp822 miliar terselamatkan. Sedangkan pada 2020 ini, aset yang terselamatkan mencapai Rp92 miliar.
Hal itu menunjukan adanya tren penurunan kasus kebakaran di Kota Bandung.
Namun meski menurun, kewaspadaan harus tetap dijaga oleh warga. Oleh karenanya, pihaknya masih terus menggelar penyuluhan tentang bahaya bencana kebakaran. Penyuluhan dilakukan di tingkat RT, RW, kelurahan hingga kecamatan.
Di tingkat kelurahan, telah terbentuk Kelurahan siaga. Warga aktif menyosialisasikan tentang bahaya kebakaran dan pencegahannya.
"Melalui bidang pencegahan kita memberikan penyuluhan-penyuluhan kepada masyarakat. Meminta masyarakat meningkatkan kewaspadaan dan memeriksa bangunan dan gedung," tutur Dadang.
Hasilnya, kata Dadang, tingkat kesadaran masyarakat semakin meningkat terhadap pencegahan kebakaran.
"Kasus kebakaran, tidak mungkin hanya dibebankan kepada Pemkot Bandung khususnya Diskar PB Kota Bandung. Tetapi perlu peran aktif masyarakat untuk mencegahnya," ujarnya.
Terkait sejumlah gedung yang belum memiliki sistem pemadaman kebakaran yang maksimal, Dadang mengatakan, pihaknya secara rutin memeriksa gedung, hotel, dan pasar. Hal tersebut juga merupakan bagian dari upaya pencegahan kebakaran.
Sementara itu, Kepala Bidang Operasi Pemadaman dan Penyelamatan, Yusuf Hidayat menjelaskan, "respon time" menjadi faktor utama saat keberhasilan penanganan kasus kebakaran. Salah satu hal yang sering menjadi kendala yaitu kemacetan.
"Kemacetan dan akses jalan yang kecil menjadi kendala," ujarnya.