BANDUNG - Menjelang peringatan Hari Jalan, Wali Kota Bandung, Oded M. Danial melukis mural di flyover Pasupati, Jumat 29 Oktober 2021.
Turut melukis mural di antaranya, Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional DKI Jakarta - Jawa Barat, Wilan Oktavian dan Kepala Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang Provinsi Jawa Barat, Bambang Tirtoyuliono serta Sekda Kota Bandung, Ema Sumarna.
Oded pun mengapresiasi aksi tersebut. Menurutnya, mural bisa menambah keindahan Kota Bandung.
"Aksi ini menjadi spirit buat kita untuk punya warga yang saling memiliki. Dengan membuat lebih indah dan estetik diharapkan tidak ada vandalisme. Mari sama-sama menjaga," pinta Oded.
Perlu diketahui, Hari Jalan Nasional diperingati pada 20 Desember.
Oded pun berharap, kolaborasi ini mampu memberikan kenyamanan bagi masyarakat, khususnya di bidang infrastruktur.
"Kata kuncinya inovasi dan kolaborasi. Dengan adanya ini, kami sesungguhnya banyak agenda pembangunan. Namun dengan pelaksanaan secara bersamaan atau kolaborasi akan lebih mudah," ujarnya.
"Kolaborasi itu sebuah keniscayaan, mari bersama membangun kolaborasi. Tentu Mang Oded sampaikan pada peringatan ini menjadi pintu awal untuk memiliki sebuah perhatian khusus terhadap fungsi jalan yang ada ini termasuk Kota Bandung," imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional DKI Jakarta dan Jawa Barat, Wilan Oktavian menjelaskan, Hari Jalan jatuh pada 20 Desember. Tanggal tersebut terpilih karena pada tahun 2018 telah hadir jalan tol yang menyambungkan jalan tol Trans Jawa.
"Perlu ada momen untuk meningkatkan kesadaran jalan itu harus dipelihara keberadaannya," ujarnya.
"Mengenang momen jalan itu, kita pilih mulai 16 Juli, 9 Maret. Pada akhirnya ditetapkan sebagai hari jalan adalah 20 Desember. Itu tahun 2018 tersambung jalan tol trans Jawa. Dengan tersambungnya itu, membawa dampak ekonomi luar biasa maka dipilihlah hari jalan," bebernya.
Menurutnya, aksi daerah ini disusun agar dapat meningkatkan kembali kolaborasi pemerintah pusat kemudian provinsi dan daerah.
Di tempat yang sama, Kepala Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang Provinsi Jawa Barat, Bambang Tirtoyuliono menyampaikan, kolaborasi menjadi salah satu alat akselerasi pemerintah.
"Inovasi dan kolaborasi ini implementatif. Ke depan antar pemerintah baik pusat, provinsi dan daerah ditingkatkan infrastruktur jalan punya peranan penting," ujarnya.
Bambang mengatakan, aksesibilitas dapat mempercepat pembangunan. Maka, pemerintah daerah terus memperkuat integrasi kolaborasi sumber APBN, APBD, obligasi pinjaman dan sebagainya.
"Keterbatasan ini dapat dilakukan melalui kolaborasi APBD daerah juga kabupaten kota. Ini sangat diperlukan untuk program kegiatan pemerintah," tuturnya.
Turut melukis mural di antaranya, Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional DKI Jakarta - Jawa Barat, Wilan Oktavian dan Kepala Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang Provinsi Jawa Barat, Bambang Tirtoyuliono serta Sekda Kota Bandung, Ema Sumarna.
Oded pun mengapresiasi aksi tersebut. Menurutnya, mural bisa menambah keindahan Kota Bandung.
"Aksi ini menjadi spirit buat kita untuk punya warga yang saling memiliki. Dengan membuat lebih indah dan estetik diharapkan tidak ada vandalisme. Mari sama-sama menjaga," pinta Oded.
Perlu diketahui, Hari Jalan Nasional diperingati pada 20 Desember.
Oded pun berharap, kolaborasi ini mampu memberikan kenyamanan bagi masyarakat, khususnya di bidang infrastruktur.
"Kata kuncinya inovasi dan kolaborasi. Dengan adanya ini, kami sesungguhnya banyak agenda pembangunan. Namun dengan pelaksanaan secara bersamaan atau kolaborasi akan lebih mudah," ujarnya.
"Kolaborasi itu sebuah keniscayaan, mari bersama membangun kolaborasi. Tentu Mang Oded sampaikan pada peringatan ini menjadi pintu awal untuk memiliki sebuah perhatian khusus terhadap fungsi jalan yang ada ini termasuk Kota Bandung," imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional DKI Jakarta dan Jawa Barat, Wilan Oktavian menjelaskan, Hari Jalan jatuh pada 20 Desember. Tanggal tersebut terpilih karena pada tahun 2018 telah hadir jalan tol yang menyambungkan jalan tol Trans Jawa.
"Perlu ada momen untuk meningkatkan kesadaran jalan itu harus dipelihara keberadaannya," ujarnya.
"Mengenang momen jalan itu, kita pilih mulai 16 Juli, 9 Maret. Pada akhirnya ditetapkan sebagai hari jalan adalah 20 Desember. Itu tahun 2018 tersambung jalan tol trans Jawa. Dengan tersambungnya itu, membawa dampak ekonomi luar biasa maka dipilihlah hari jalan," bebernya.
Menurutnya, aksi daerah ini disusun agar dapat meningkatkan kembali kolaborasi pemerintah pusat kemudian provinsi dan daerah.
Di tempat yang sama, Kepala Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang Provinsi Jawa Barat, Bambang Tirtoyuliono menyampaikan, kolaborasi menjadi salah satu alat akselerasi pemerintah.
"Inovasi dan kolaborasi ini implementatif. Ke depan antar pemerintah baik pusat, provinsi dan daerah ditingkatkan infrastruktur jalan punya peranan penting," ujarnya.
Bambang mengatakan, aksesibilitas dapat mempercepat pembangunan. Maka, pemerintah daerah terus memperkuat integrasi kolaborasi sumber APBN, APBD, obligasi pinjaman dan sebagainya.
"Keterbatasan ini dapat dilakukan melalui kolaborasi APBD daerah juga kabupaten kota. Ini sangat diperlukan untuk program kegiatan pemerintah," tuturnya.