BANDUNG - Pemerintah Kota Bandung dan Institut Teknologi Bandung menjajaki kerjasama Smart City & Community Innovation Center (SCCIC). Hal itu tercetus saat perwakilan SCCIC melakukan audiensi dengan Pemerintah Kota Bandung, Rabu 11 Mei 2022.
Wali Kota Bandung Yana Mulyana menyambut positif kerja sama ini. Menurut Yana, kerja sama dalam menghadirkan konsep kota cerdas (smart city) bisa menjadi salah satu faktor pendongkrak ekonomi Kota Bandung pascapandemi Covid-19.
"Smart city bukan hanya berbicara digitalisasi saja. Tetapi orangnya, pemerintahnya, itu juga perlu smart," ucap Yana di Balai Kota Bandung, Rabu 11 Mei 2022.
Senada dengan Yana, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Bandung, Yayan Ahmad Brilyana menyambut positif kerja sama ini.
Ia menjelaskan, gagasan smart city berulang kali hadir di Kota Bandung. Uji Cobanya dilakukan di level kewilayahan.
Secara teknis, salah satu konsep yang ditawarkan pihak SCCIC ialah Living Lab. Prof. Suhono Harso Supangkat selaku perwakilan dari SCCIC menjelaskan, konsep Living Lab ini merupakan laboratorium kehidupan yang langsung diterapkan di suatu kawasan.
Hal ini dimaksudkan agar solusi dari permasalahan di suatu wilayah dapat ditemukan solusinya dan diaplikasikan di lapangan.
"Meski bentuknya laboratorium, namun dampaknya bisa dirasakan masyarakat," ujar Prof. Suhono.
Ia juga menyebut kegiatan G20 bisa menjadi momentum kebangkitan bagi inovasi smart city di daerah. Sebagai akademisi, Suhono berharap ITB dapat berkontribusi bagi peningkatan kualitas hidup masyarakat Kota Bandung.
"Bagaimana caranya kita melakukan hal sederhana, namun bisa dirasakan masyarakat dampak (positifnya)," ujar Suhono.
Ke depannya, Pemkot Bandung dan ITB bakal menjalin kolaborasi ke hal yang lebih teknis terkait kerja sama ini.