Headline News

14 Januari 2020

Dubes Indonesia, Sunaryo: Ciptakan Atmosfer Siswa untuk Berpikir Kritis, Komunikatif, dan Kolaboratif

Bandung, SIBER - Guna memberikan dukungan pendidikan karakter di sekolah, guru tak hanya dituntut memberi contoh pada siswa. Lebih dari itu, pendidikan di sekolah harus menciptakan atmosfer yang menciptakan siswa untuk berpikir kritis, komunikatif, dan kolaboratif.
Hal tersebut disampaikan Duta Besar Indonesia untuk Uzbekistan merangkap Kirgizstan, Sunaryo Kartadinata pada pertemuan terbatas dengan Pimpinan Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Jawa Barat (Jabar) dan Dewan Pendidikan Provinsi Jabar. Rapat terbatas dengan materi Grand Design Pembangunan Pendidikan Global dan Implementasinya di Jawa Barat ini, digelar di Ruang Operasi Kantor Disdik Jabar, Jalan Dr. Radjiman No. 6, Kota Bandung, Senin (13/1/2020) malam.
"Pendidikan tidak hanya mendukung narasi, tetapi juga menciptakan budaya atau belajar melalui kreativitas," ucapnya. 
Menurut Sunaryo, kreativitas guru menjadi kunci dalam kecerdasan pendidikan karakter di sekolah. Sesuai, tidak komunikatif dan kolaboratif harus benar-benar dimaksimalkan. Salah satu bentuk kolaborasi antara guru dan siswa dapat dilakukan dalam pencapaian nilai.
"Ketika menentukan jawaban soal, jawab itu menyetujui guru atau kelompok? Jawabannya adalah pendapat guru sendiri sehingga kolaborasi tak terbentuk. Dalam satu kelas, tunjuk wakil kelompok atau siswa untuk bicara," ujar Rektor UPI periode 2005 hingga 2015 tersebut.
Proses pendidikan, lanjutnya, harus mulai bergeser dengan tak lagi mengutamakan target kuantitatif. Namun, fokus pada proses menciptakan anak yang kreatif, inovatif, dan bertanggung jawab. "Ini menjadi kunci utama untuk pendidikan di Jabar. Perlu pengawalan dan perintah garis yang kuat dari provinsi, kemudian ke kabupaten / kota," tutur Ketua Umum Ikatan Sarjana Pendidikan Indonesia (ISPI) itu.
Menjadikan, tegasnya, peran Disdik bukan sebatas birokrasi, tetapi juga merupakan koridor untuk menyatukan visi Jabar ke seluruh kabupaten / kota melalui pendidikan. "Visi itu adalah perekat. Sebab, konsep Jabar Juara enggak bisa dilempar begitu saja," tegasnya.
Rapat terbatas ini dihadiri oleh Kadisdik Jabar, Dewi Sartika, Sekdisdik Jabar (Wahyu Mijaya), Kepala Bidang Pembinaan SMA (Yesa Sarwedi), Kepala Bidang Pembinaan SMK (Deden Syaiful Hidayat), Kepala Bidang Guru dan Tenaga Kependidikan (Asep Suhanggan), dan dewan Pendidikan kabupaten / kota. *

Renungan ""

"Dan orang-orang yang apabila melakukan kejahatan atau mengianiaya dirinya sendiri, mereka lalu ingat kepada Allah, kemudian memohonkan pengampunan kerana dosa-dosa mereka itu. Siapakah lagi yang dapat mengampuni dosa-dosa itu selain Allah? Dan mereka tidak terus-menerus mengulangi perbuatan yang jahat itu, sedang mereka mengetahui." (QS. Ali-lmran: 135)
 
Copyright © 2016 www.sisiberita.com | Mengupas Tuntas, Akurat Menyajikan Sisi Berita
Design by FBTemplates | BTT