Headline News

1 Maret 2024

Bebaskan Biaya SPP dan DSP, SMK Kimia Permentasi Jalankan Program Peduli Dhuafa




BANDUNG - Keberkahan dirasakan benar oleh SMK Kimia Permentasi Kota Bandung yang berada di bawah naungan Yayasan Perguruan Menengah Atas Indonesia (Permentasi), dalam mendidik siswa, khususnya siswa dhuafa. Sekolah yang dipimpin oleh Dra. Cicah pun dari tahun ke tahun semakin berkembang ke arah kemajuan.

“Alhamdulillah ini berkah dari mendidik siswa serta do’a orangtua siswa yang dhuafa. Dalam Islam do’a yang terkabul itu ada tiga, yakni dhuafa, yang terzalimi dan yang berpuasa. Insya Allah dari doa orangtua dan siswa dhuafa sekolah kami, bisa menjadi seperti ini,” kata Cicah, Kepala SMK Kimia Permentasi di ruang kerjanya Jalan Kopo Belakang No 401, Kelurahan Kebon Lega, Kecamatan Bojongloa Kidul, Kamis (29/2/2024).

Karena selama ini menjadi sekolah gratis, SMK Kimia Permentasi membebaskan orangtua siswa dari kewajiban membayar iuran bulanan atau SPP serta DSP.

“Sudah gratis sejak jaman Walikota Bandung, Pak Dada Rosada, Kang Emil, dan Pak Oded,” kata Cicah, yang pergi dan pulang kerja selalu menggunakan bus Damri.

“Umumnya orangtua siswa kami, bekerja sebagai buruh ngelem sepatu di Cibaduyut. Ada juga yang mengupas bawang merah di Pasar Caringin, menjadi pembantu di komplek perumahan, bekerja serabutan, malah ada yang tidak bekerja,” ia mengungkapkan.

“Secara keutuhan rumah tangga pun orangtuanya ada yang menjadi single parent. Tinggal dengan ibunya saja atau bapaknya saja. Bahkan tinggal dengan neneknya atau dengan keluarga yang lainnya.”

“Dengan membantu mereka mudah-mudahan ini menjadi bekal kami di akhirat sebagai catatan amal baik,” kata Cicah, yang merupakan pendengar Radio Mara dan PRFM dan aktif menginfokan mengenai pendidikan, lalu lintas, banjir, Persib di radio tersebut.

Cicah pun tidak memungkiri, bahwa SMK yang bergelut di bidang kimia, identik dengan sekolah mahal. Pasalnya bahan dan alat prakteknya mahal dan tidak bisa didaur ulang. Namun hal tersebut tidak menjadikan suatu penghalang.

Kalau bertanya mengenai pembiayaan, kata Cicah selama ini pembiayaannya dari dana BOS (pemerintah pusat), BPMU (Pemprov Jabar) dan program RMP (Pemkot Bandung). Ada juga dari program PIP, CSR serta lainnya.

Di samping itu ada bantuan dari perusahaan farmasi, BUMN, alumni serta alumni SMKN 7.

“Dulunya banyak guru di sini yang merupakan guru SMKN 7 Kota Bandung. Juga banyak juga alumni yang bekerja di bidang Polimer, di Qatar sudah sukses. Kemarin pas kejuaraan sepakbola Piala Asia 2024 di Qatar, banyak yang datang memenuhi stadion menjadi suporter, merupakan alumni SMK Kimia Permentasi.”

Sebagai kepala sekolah dhuafa, raut wajah dan bahasa tubuh Cicah, memancarkan aura dan energi positif. Dirinya penuh keyakinan, SMK Kimia Permentasi terus maju seperti sekolah lainnya yang menerima bantuan serupa bahkan berbayar.

Tidak kalah penting kata Cicah, pihaknya sangat memperhatikan guru, di antaranya mengadakan kegiatan rekreasi.

“Alhamdulillah rekreasi bersama keluarga guru sabondoroyot (istri/suami, anak dan ibu bapaknya) ke Yogyakarta atau Pangandaran. Bahkan pernah ke Bali naik pesawat bulak balik, tapi hanya bagi guru dan tenaga kependidikan saja tidak berserta keluarga. Ini juga berkat dukungan Ketua Yayasan Permentasi,’ kata Cicah.

“Intinya dengan silaturahmi kami bisa seperti ini,” pungkas Cicah yang pernah meraih penghargaan dari Anies Baswedan, Mendikbud (tahun 2015) serta Firman Oktora, Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah VII (tahun 2022), sebagai sekolah Peduli Dhuafa.***

Renungan ""

"Dan orang-orang yang apabila melakukan kejahatan atau mengianiaya dirinya sendiri, mereka lalu ingat kepada Allah, kemudian memohonkan pengampunan kerana dosa-dosa mereka itu. Siapakah lagi yang dapat mengampuni dosa-dosa itu selain Allah? Dan mereka tidak terus-menerus mengulangi perbuatan yang jahat itu, sedang mereka mengetahui." (QS. Ali-lmran: 135)
 
Copyright © 2016 www.sisiberita.com | Mengupas Tuntas, Akurat Menyajikan Sisi Berita
Design by FBTemplates | BTT